Kegiatan investasi saat ini memang banyak diminati masyarakat terutama investasi saham. Sebab, kegiatan ini dapat dijalankan dengan modal rendah. Terlebih lagi, untuk memulainya relatif lebih mudah karena membeli saham kini bisa dilakukan secara online. Lantas, bagaimanakah cara memulai investasi saham?
Pada dasarnya, tujuan masyarakat untuk menjalankan investasi ini agar dapat memperoleh kehidupan yang lebih layak ke depannya. Terlebih lagi, menjanjikan keuntungan yang besar. Meski demikian, investasi ini juga mempunyai resiko tinggi sehingga sangat penting untuk mengetahui cara memulainya. Adapun cara memulainya sebagai berikut.
1. Memilih Sekuritas yang Tepat dan Terpercaya
Cara pertama yang harus diketahui para pebisnis jika ingin menjalankan investasi saham adalah pastikan memilih sekuritas yang terpercaya. Mengingat, investasi saham kini bisa dijalankan secara online, maka terdapat banyak platform investasi saham yang bisa didapatkan dengan mudah dari perusahaan sekularisme.
Tentu saja, platform yang beredar di pasar keuangan saat ini, belum menjamin sepenuhnya platform tersebut dapat dipercaya. Sebab, masih terdapat platform yang belum terdaftar di BEI. Maka dari itu, pilihlah sekularisasi yang sudah terdaftar di bursa efek Indonesia serta memiliki izin dari OJK.
2. Pahami Indeks Saham
Jika sudah menemukan sekularisasi yang aman dan cocok digunakan untuk menjalankan investasi saham, maka cara berikutnya adalah pahami indeks saham. Seperti yang sudah diketahui bahwa perusahaan bursa efek Indonesia memiliki 35 indeks saham. Tentu hal ini penting untuk dipahami para investor.
Mengingat, indeks saham termasuk salah satu ukuran statistic yang dapat menampilkan seluruh pergerakan harga atas jumlah saham yang dipilih. Maka, bagi para investor pemula mesti memilih indeks saham yang tepat seperti LQ45 dan IDX30. Tentu saja, nilai likuiditasnya terbilang cukup tinggi.
3. Rencanakan Periode Trading Saham
Cara memulai investasi saham selanjutnya adalah merencanakan periode trading saham. Seperti yang diketahui bahwa trading saham menyediakan dua macam cara berdasarkan periodenya yaitu jangka pendek serta jangka panjang. Untuk jangka pendek sendiri, resiko kerugian relatif lebih besar. Namun, peluang profitnya dapat diperoleh lebih cepat.
Sedangkan trading saham dengan jangka panjang, resiko kerugian kemungkinan besar cenderung lebih sedikit. Akan tetapi, peluang profit yang relatif besar hanya bisa diperoleh jika saham tersebut mempunyai reputasi serta performa yang baik. Maka sebelum memulai investasi ini, sebaiknya mempertimbangkan resiko yang akan terjadi.
4. Membeli Saham yang Sudah Terjamin
Selain, merencanakan periode trading saham yang akan digunakan, investor juga harus mempertimbangkan saham yang akan dibeli. Tentu saja, cara ini terbilang sangat penting untuk diketahui sebab akan menentukan besarnya investasi ke depannya. Maka sebelum membeli saham, hal pertama yang mesti diketahui adalah kinerja perusahaannya.
Tidak hanya itu saja, penting juga untuk mengetahui prospek produknya di masa depan. Jika investor mengalami kesulitan, bisa meminta saran dari perusahaan sekuritas yang sudah dipilih. Untuk investor pemula, disarankan membeli saham blue chip agar investasi saham yang dijalankan dalam keadaan aman.
5. Belajar Cara Membaca Grafik Saham
Pada dasarnya memulai sebuah bisnis yang bergerak dalam bidang investasi memang sangat penting untuk mempelajari analisis fundamental seperti membaca laporan. Namun, hal tersebut ternyata belum mampu membuat investasi berjalan lancar. Untuk itu, investor juga harus mempelajari analisis teknikal yakni membaca grafik saham.
Tentu saja, cara ini akan sangat membantu investor dalam mengambil keputusan trading saham. Sebab, grafik ini akan menampilkan pergerakan saham dalam jangka waktu tertentu, termasuk fluktuasi serta harga. Bahkan informasi titik terendah dan tertinggi dari saham.
Itulah tadi cara memulai investasi saham yang perlu diketahui bagi para investor pemula sebelum menjalankan investasi saham. Namun, yang perlu diketahui bahwa setiap cara yang diterapkan tentu mempunyai resiko. sebab, saham memang sudah dikenal sebagai investasi yang beresiko tinggi.