pengertian saham dan obligasi

Ketahuilah Pengertian Saham dan Obligasi Supaya Semakin Paham

Kata “saham” banyak didengar seiring dengan ramainya orang-orang berinvestasi menggunakan instrumen ini. Selain itu, kata “obligasi “ juga tidak kalah ramainya di tengah perbincangan masyarakat luas. Ulasan ini akan membahas mengenai pengertian saham dan obligasi supaya paham definisi dari keduanya.

Pada dasarnya, baik saham maupun obligasi mempunyai fungsi sebagai instrumen atau alat investasi. Oleh karena itu, kepemilikan atas keduanya berarti menunjukkan hak untuk mengklaim laba dari sebuah perusahaan. Pemaparan tentang pengertian saham serta obligasi dapat disimak pada uraian berikut ini.

Definisi atau Pengertian Saham dan Obligasi yang Perlu Diketahui

Saham dapat diartikan sebagai dokumen kepemilikan individu terhadap aset suatu perusahaan. Individu yang mempunyai saham berhak untuk mendapat keuntungan yang diperoleh perusahaan. Besaran perolehan keuntungan individu ini tergantung dari jumlah lot saham yang dipunyai. Keuntungan ini disebut dengan istilah dividen.

Obligasi dapat dimaknai sebagai surat utang resmi yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan atau pemerintah. Obligasi dilengkapi dengan informasi terkait bunga dan jatuh tempo pembayaran. Dokumen ini menjadi bukti atas perjanjian pinjam-meminjam dana. Pihak yang lebih sering mengeluarkan obligasi yakni pemerintah.

Jenis Saham dan Obligasi Menurut OJK

Otoritas Jasa Keuangan membedakan saham berdasarkan jenis-jenisnya. Jenis saham antara lain blue chip stocks, growth stocks, income stocks, counter cyclical stocks, dan speculative stocks. Biasanya, jenis yang banyak diminati investor adalah saham blue chip stocks karena perusahaannya mempunyai reputasi bagus.

Alasan lainnya mengapa blue chip stocks diminati yaitu karena pendapatan yang diperoleh juga stabil sehingga konsisten dalam hal pembayaran dividen. Jenis saham lainnya yang kerap diminati adalah growth stocks. Alasannya adalah jenis saham ini mempunyai pertumbuhan pendapatan yang bisa dikatakan tinggi.

Obligasi ada dua jenis, yaitu obligasi dengan jaminan serta obligasi tanpa jaminan. Istilah lain obligasi dengan jaminan yakni secured bonds, sedangkan obligasi tanpa jaminan sering disebut unsecured bonds. Jenis obligasi dengan jaminan yaitu guaranteed bonds, mortgage bonds, collateral bonds, equipment bonds.

Perbedaan Utama di Antara Saham dan Obligasi

Sesudah menyimak pengertian saham dan obligasi, maka perlu mengetahui perbedaan di antara keduanya agar semakin paham. Ada beberapa hal mendasar yang membedakan saham dan obligasi. Detailnya yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan Batas Masa Berlakunya

Batas waktu berlaku antara saham dan obligasi berbeda. Individu yang memiliki saham berhak atas keuntungan perusahaan selagi mengantongi surat bukti saham tersebut dan selagi perusahaan berdiri. Lain halnya dengan obligasi, yang mana masa berlakunya telah tertera dengan jelas di dokumen.

Hal ini sebenarnya secara tersirat dapat diketahui berdasarkan pengertian saham dan obligasi yang telah diuraikan di awal. Pemegang obligasi mempunyai batas waktu berupa jatuh tempo diberlakukannya pinjaman. Pada umumnya, masa berlaku obligasi yaitu mulai 1 tahun sampai dengan 10 tahun.

2. Berdasarkan Risiko Investasinya

Setiap instrumen investasi pasti mempunyai risiko, termasuk investasi saham dan obligasi. Jika dilihat secara mendalam, risiko yang ada pada pemilik saham peluangnya lebih besar dibandingkan pemilik obligasi. Hal ini karena keuntungan pemilik saham tergantung dari besarnya laba perusahaan yang diperoleh.

Keuntungan pemilik saham bisa berjumlah besar jika jumlah lot saham yang dipunyai besar dan laba perusahaan juga besar. Jika perusahaan bangkrut, maka pihak perusahaan wajib membagikan laba terakhirnya. Pemilik obligasi mempunyai risiko yang kecil karena pihak perusahaan akan membayar utang sesuai perjanjian.

Demikian ulasan lengkap tentang pengertian saham dan obligasi serta jenis-jenisnya. Penting untuk memahami definisi masing-masing instrumen investasi dan mengetahui jenisnya, apalagi jika ingin memulai investasi saham atau obligasi. Alangkah baiknya untuk memilih risiko yang kecil terlebih dahulu ketika memulai berinvestasi.