Sebelum investasi di deposito BRI, ada baiknya jika tahu cara menghitung bunga deposito BRI. Sebab persen bunga dapat berubah selaras dengan acuan suku bunga. Jika acuan suku bunga naik maka besaran bunga deposito juga akan alami kenaikan. Oleh sebab itu, ketahui bunga deposito BRI menjadi sangat penting.
Karena yang paling dinantikan dan ditunggu dari deposito di bank ialah bunganya yang bisa naik sewaktu-waktu. Sebelum melakukan deposito, seharusnya mengetahui cara perhitungan bunga deposito. Menghitung bunga deposito ada sejumlah cara di antaranya sebagai berikut.
1. Pakai Rumus Bunga Deposito
Menghitung bunga deposito yang terdapat di bank BRI bisa dikerjakan dengan memakai rumus bunga deposito. Rumus ini dilakukan dengan mengalikan bunga deposito dan dana pokok deposito. Bagi yang belum tahu rumusnya, bisa dengan memperhatikan penjelasan ini.
Rumus : (Deposito Bunga x Dana Awal Deposito x 80% x 30 hari) : 365 hari.
Misalkan untuk menghitungnya, maka seorang pemilik deposito memilih tenor 3 bulan dengan bunga 5,5 persen. Dana pokok deposito sebesar Rp20 juta. Berikut rincian perhitungannya.
(5,5% x Rp20.000.000 x 80% x 30 hari) : 365 hari = Rp72.328.
2. Gunakan Jumlah Tenor
Perhitungan bunga deposito yang ditawarkan oleh bank BRI juga dapat diketahui dengan menggunakan hitungan jumlah tenor. Cara ini tak jauh berbeda dengan cara sebelumnya, juga sangat mudah untuk dibuat hitungan. Untuk perhitungannya bisa ikuti penjelasan berikut.
Rumus : Deposito Awal x (Bunga Tahunan / 12) * Jumlah Tenor
Dengan pajak deposito sebesar 20 persen, maka besaran bunga untuk tenor 3 bulan adalah 6 persen. Deposito awal sebesar Rp10 juta. Berikut rincian perhitungannya.
Rp10.000.000 x (5,25% / 12) * 3 bulan = Rp131.250, dikurangi pajak deposito 20% maka hasil akhirnya adalah Rp105.000.
3. Manfaatkan Pembagian 12 Bulan
Cara menghitung bunga deposito BRI bisa juga dengan memanfaatkan pembagian rumus 12 bulan. Tidak jauh berbeda dari kedua cara sebelumnya, cara ketiga ini juga lebih mudah dan singkat. Menghitung bunga deposito bank bisa dikerjakan dengan memakai rumus berikut ini.
Rumus : (Suku Bunga x Dana Awal Deposito x 80% x 30 hari) / 12 bulan
Dengan deposito pajak sebesar 20 persen, tenor yang dipakai adalah 3 bulan dan suku bunga 3 persen. Dana awal deposito sebesar Rp20 juta. Berikut rincian perhitungannya.
(3% x Rp20.000.000 x 80% x 30 hari) / 12 bulan = Rp39.452.
4. Pakai Jumlah Hari Selama Tenor
Alternatif lain yang bisa digunakan untuk menghitung bunga deposito BRI yakni dengan memakai jumlah hari selama tenor. Sebenarnya cara ini hampir serupa dengan cara-cara sebelumnya. Rumusnya bisa disimak dalam penjelasan yang diberikan berikut ini.
Rumus : (Deposito Awal x Suku Bunga x Persentase Bunga Dipotong Pajak x Jumlah Hari Selama Tenor) : Jumlah Hari Setahun
Persentase bunga deposito dipotong pajak yaitu 80 persen. Tenor yang dipakai 1 tahun. Jumlah hari selama tenor 365 hari, jumlah deposito Rp10 juta. Berikut rincian perhitungannya.
(Rp10.000.000 x 5,1% x 80% x 365) : 365 = Rp408.000.
5. Gunakan Bunga Tiap Tahun
Terakhir di dalam cara menghitung bunga deposito BRI bisa dengan menggunakan bunga tiap tahun. Hampir sama dengan keempat cara sebelumnya, sebenarnya tidak terlalu berbeda dan mudah. Berikut cara perhitungan bunga deposito dengan rumus bunga tiap tahun.
Rumus : (Jumlah Dana Deposito x Tenor x Bunga Tiap Tahun) : 12
Persen bunga setelah pajak adalah 80 persen. Tenor 3 bulan maka bunga tiap tahun 6 persen. Jumlah Dana deposito sebesar Rp10 juta. Berikut rincian perhitungannya.
(Rp10.000.000 x 30 x 6% x 80%) : 12 bulan = Rp39.452.
Itulah sejumlah cara menghitung bunga deposito BRI yang bisa diterapkan oleh orang yang ingin mengetahui besaran bunga deposito. Beberapa cara di atas bisa dipakai untuk menghitung bunga deposito yang diberikan oleh bank BRI.